Sastra lisan yang berupa ungkapan tradisional Riau memberi petunjuk tentang bermacam-macam kayu yang tidak baik untuk dijadikan bahan bangunan, misalnya kayu yang dililit akar. Kayu ini dikatakan dapat menyebabkan bangunan sering dinaiki ular atau penghuninya mendapat kesulitan, seperti ungkapan,
Kalau kayu dililit akar
Tumbangnya tak jejak ke tanah
Ditebang menyangkut beliung
Dibawa pulang diikut susah
Tumbangnya tak jejak ke tanah
Ditebang menyangkut beliung
Dibawa pulang diikut susah
Kayu yang berlubang digirik kumbang atau kayu yang berlubang di tengahnya juga dianggap tidak baik, seperti ungkapan,
Kalau kayu digirik kumbang
Dilintangkan ia patah
Ditegakkan ia rebah
Kalau kayu berlubang panjang
Empulurnya membawa miang
Tatalnya melenting mata
Patut dibuat kayu api
Dilintangkan ia patah
Ditegakkan ia rebah
Kalau kayu berlubang panjang
Empulurnya membawa miang
Tatalnya melenting mata
Patut dibuat kayu api
Kayu yang sedang berpucuk muda. Kayu ini dianggap dapat menyebabkan penghuni bangunan sakit-sakitan dan sulit mendapat rezeki, seperti ungkapan,
Kalau kayu berbunga lebat
Buahnya mengunjung dahan
Pucuknya menjarum-jarum
Kalau panas ia pecah
kalau hujan ia lapuk
Terasnya tidak berurat
Empulur menggenang getah
Buahnya mengunjung dahan
Pucuknya menjarum-jarum
Kalau panas ia pecah
kalau hujan ia lapuk
Terasnya tidak berurat
Empulur menggenang getah
Kayu yang batangnya berpilin. Kayu ini dianggap akan dapat menyebabkan penghuni bangunan mendapat fitnah, seperti ungkapan,
Batang kayu berpiuh pilin
Di hutan menyundak dahan
Di rumah menyundak atap
Yang lurus membengkokkan
Yang tegak merebahkan
Di hutan menyundak dahan
Di rumah menyundak atap
Yang lurus membengkokkan
Yang tegak merebahkan
Kayu tunggal, yaitu kayu yang jenisnya hanya ada sebatang di suatu tempat. Menurut kepercayaan penghuni rumah yang dibuat dengan kayu ini akan bercerai dengan keluarganya, sebagaimana diungkapkan,
Kayu tunggal penunggu rimba
Kalau ditebang menghabiskankan
Kalau ditutur mematikan
Kalau ditebang menghabiskankan
Kalau ditutur mematikan
Kayu bekas tebangan orang. Bangunan yang dibuat dengan kayu ini diyakini akan membuat penghuninya cepat bercerai dengan keluarganya, seperti ungkapan,
Kalau ada bekas beliung
Tak boleh dikerat lagi
Di situ letak silang sengketa
Di situ pertemuan dihabisi
Tak boleh dikerat lagi
Di situ letak silang sengketa
Di situ pertemuan dihabisi
Kayu yang tidak langsung tumbang di tanah ketika ditebang. Bangunan yang dibuat dari kayu ini menurut kepercayaan akan mendatangkan bahaya kematian bagi penghuninya, seperti ungkapan,
Yang rebah tak mencecah tanah
Menyandar ke kayu lain
Memutus ranting meretas dahan
Matinya mati menganggang
Tergantung lapuk tertegak busuk
Menyandar ke kayu lain
Memutus ranting meretas dahan
Matinya mati menganggang
Tergantung lapuk tertegak busuk
Kayu yang akarnya menjulur ke air. Bangunan yang dibuat dengan kayu ini dianggap akan dapat menyebabkan penghuninya mendapat sial, seperti ungkapan,
Sebelah akar di tebing
Sebelah akar di air
Satu dipegang satu lepas
Satu dapat satu menghilang
Sebelah akar di air
Satu dipegang satu lepas
Satu dapat satu menghilang
Kayu bekas terbakar. Bangunan yang dibuat dengan kayu ini dianggap akan menyebabkan penghuninya menderita kemiskinan dan berbagai penyakit, seperti ungkapan,
Terpanggang kayu di tengah ladang
Terasnya menjadi gubal
Diketam tidak bertatal
Kulit dikubik berisi arang
Banir diseluk tak berurat tunggang
Dipesandar timpa-menimpa
Ditampung tak tertampung
Dikerat tak terkerat
Mematah pada beliung
Memecah hulu parang
Terasnya menjadi gubal
Diketam tidak bertatal
Kulit dikubik berisi arang
Banir diseluk tak berurat tunggang
Dipesandar timpa-menimpa
Ditampung tak tertampung
Dikerat tak terkerat
Mematah pada beliung
Memecah hulu parang
0 komentar:
Posting Komentar